Tarwih di Istiqlal

“This is your first check-in”  pesan applikasi foursquare ketika saya menggunakan aplikasi ini untuk merekam keberadaan saya di Masjid Istiqlal. Masjid terbesar di Indonesia, yang dulu cuma saya bisa lihat melalui siaran di televisi saja. Memang benar, sudah hampir dua tahun saya berlalu lalang di jalan ibukota, baru kali ini saya bisa berjodoh dengan Masjid kebanggaan bangsa Indonesia ini.

Mulainya  memang dari niat, alasannya karena  untuk mudik bersamaan dengan sebagian besar penduduk Jakarta yang di hari Sabtu atau Minggu. Selain berpikir mengenai tiket yang pasti mahal, saya juga tidak terburu-buru untuk pulang.

gambar diambil dari google
gambar diambil dari google

 

Niat untuk bisa tarwih di Masjid ini alhamdulillah akhirnya terwujud. Bermaksud naik bus kopaja setelah Maghrib ternyata saya harus mengganti rencana. Memang suasana Jakarta sudah mulai sepi. Kopaja yang biasanya mondar mandir malah gak saya temui setelah menunggu sekitar 15 menitan. Akhirnya saya memutuskan untuk naik taksi saja. Dan putusan saya memang tepat, begitu tiba di Masjid adzan Isya mulai berkumandang.

Yang perlu dipersiapkan dari rumah yaitu alat sholat, jangan lupa bawa sajadah yah. Seperti saya kali ini. Untung ibu di sebelah saya berkenan melintangkan sajadahnya untuk dipakai berdua. Kantong plastik / tas sepatu juga penting. Banyak yang menjajakannya, saya pikir untuk apa, ternyata biar tidak perlu repot lagi untuk menitipkan sendal atau sepatunya. Praktis juga, soalnya dengan banyaknya orang yang datang antrian untuk menitipkan sendal saja sudah makan waktu. Ibu di sebelah saya bertanya, “Ikut itikaf sebentar malam yah?”, saya cuma menggeleng. Ingatan saya beranjak ke tahun-tahun yang lalu..

Sebenarnya tujuan saya adalah memang mencari suasana. Saya terbawa oleh ingatan tentang Masjid Raya Makassar. Saat ini pasti masih  menjadi tempat yang nyaman untuk melewatkan hari-hari terakhir bulan Ramadhan. Sepuluh hari terakhir di bulan suci adalah sepuluh malam teramai di Masjid Raya Makassar. Suasana ibadah dengan banyaknya orang yang berkumpul untuk satu tujuan. Memohon ridho dari Yang Kuasa dengan itikaf di masjid. Jangankan mendapat ridho, mendapat suasana seperti itu saja sudah membuat sangat tenang dan bahagia.

Yah, walaupun cuma sekali tetapi tarwih kali ini menjadi yang spesial di bulan Ramadhan tahun ini. Berharap semoga keimanan dan ketakwaan semakin ditingkatkan dan semoga ridho dan berkah Allah senantiasa menyertai. Dalam hati tetap berharap semoga suasana ibadah yang menenangkan ini bisa saya dapatkan kembali. Semoga …

86 thoughts on “Tarwih di Istiqlal

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *