Selamat Jalan Uje

Pagi itu, 24 April 2013, kabar bbm dan twitter membuat kaget luar biasa. Ucapan belasungkawa yang disampaikan untuk kepergian Ustad Jefri al-Buchori membuat saya harus mengecek ulang di situs-situs berita.
Dan memang berita itu benar, ustad yang dikenal gaul dan akrab di kalangan siapapun, telah berpulang kepangkuan Allah SWT, dengan asbab kecelakaan tunggal di daerah Pondok Indah. Jakarta.

Berita itu membuat kita kembali berfokus pada kisah hidup almarhum, dimana sebelumnya beliau adalah orang yang penuh maksiat, itu pun menurutnya. Dimana beliau mendapatkan hidayah yang akhirnya secara total menjalankan kegiatan dakwah dalam hidupnya.

uje

Di acara Just Alvin, almarhum pernah bercerita, bahwa Dakwah yang terbaik itu adalah dengan kasih sayang. Tidak merasa paling benar apalagi dengan kekerasan. Ketulusan itu adalah yang utama.

Saya juga pernah melalui dan masuk dalam lingkaran kegiatan dakwah, dan bagi saya proses berdakwah pun berkembang dari pribadi-pribadi yang menjalankannya. Almarhum menyatakan bagaimana dulu, di awal-awal dia sering berdakwa dengan cara “menyerang” tetapi lama kelamaan almarhum tahu bagaimana cara meraih hati orang-orang hingga dapat tampak bahwa banyak yang merasa kehilangan dengan kepergiannya.

Selamat jalan ustad Uje, semoga semangat dakwah yang engkau ajarkan bisa menyebar ke orang lain. Semoga kita senantiasa bisa saling mengingatkan, karena dalam dakwah kerendahan hati adalah yang utama. Bukan merasa paling baik dan paling bersih. Begitu almarhun gambarkan diri yang selalu ingin memperbaiki diri dengan lebih suka mengenakan baju berwarna gelap. Setiap saat adalah perbaikan jika kita merasa masih belum baik.

Semoga amal dan ibadah terbalaskan berlipat ganda di tempat yang terindah disisi Allah yang Maha Pengasih

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *