>Happy Mother’s Day…!!

>Tanggal 22 Desember memang mamie masukkan di agenda mamie sebagai hari yang harus di ingat. Tanggal 22 Desember hari ulang tahun onechan ku (kakak perempuan yang tertua). Jadi pagi2 aku dah kirim sms buat ngucapin selamat ulang tahun dan di jawab dengan thanks.

Gak lama setelah itu aku yang dapat ucapan selamat, dari kakak ku yang di Jakarta (perempuan juga) isinya;
Motherhood is a tought 24-hr job
No Pay
No Day off
Most often unappreciated
& yet.. resignation is impossible
Hello good mom!
Happy Mother’s Day..

Mamie harus berulang2 membaca isi sms itu, yah isinya menjadikan mamie merenung, seberat itu kah tugas seorang ibu?

Mamie jadi rindu sama mama, karena hingga kini disaat semua anak2 perempuannya sudah menjadi ibu, mama gak pernah quit dari job sebagai ibu.

No Pay
emang gak pernah mama minta bayaran dari kasih sayang yang sudah diberikan kepada kami anak-anaknya, malahan cenderung kami mengecewakannya. Maafkan kami yah mama….

No Day off
Jangan kan day off, aku bahkan sampai sekarang masih suka ‘ganggu’ mama biar jam 12 malam.
Masih suka curhat, thanks mom.

Most often un-appriciated
Aku kadang ingat, aku tuh jahat sekali sama mama, suka merasa mama terlalu mencampuri urusanku, padahal wajar yah. Once again.. maafkan aku yah mama

yet.. resignation is impossible
Mom… you always be the one and only mom for me… i love you so much

Ngambil contoh dari mama, mamie akan berusaha untuk menjalankan 24-hr job ini dengan baik untuk anak2 mamie. doakan yah….

Happy mother’s day to my beloved mom

Happy mother’s day to my sisters

Happy mother’s day for all mothers in the world

>Value your life, it’s only once

>Pagi-pagi dah dengar berita duka bener bener gak enak. Walaupun gak ada hubungan keluarga tetapi yang namanya kedukaan pasti deh hati kita tersentuh. Apalagi yang mamie denger nih dari berita di TV. Seorang artis secantik Alda tewas karena diduga dipaksa hingga over dosis. Hhh… bener2 deh.

Diluar dari kuasa kita mengenai hidup dan mati seseorang. Mamie jadi berpikir, sepantasnyalah kita membuat hidup kita lebih berharga.
Kadang orang merasa (merasa yah!) dan dengan pikirannya sendiri berasumsi bahwa hidupnya gak lagi indah. Segala persoalan yang datang bertubi-tubi, silih berganti.. dan sepertinya enggan memberikan ‘sedikit’ kebahagiaan bagi kita.
Well, namanya juga masih di dunia, namanya juga masih bernapas, apa yang dialami harusnya semakin mendewasakan kita, bukan malah terjerumus didalamnya.

Mamie ingat disaat mamie dalam keadaan yang sangat terpuruk dari segi mental. Semuanya serba tidak mengenakkan. Makan gak enak.. tidur gak enak.. ketemu orang gak enak… dan memang sepertinya lebih baik menghilang dari dunia ini dari pada menjalani perasaan gak enak itu terus menerus.

Alhamdulillah, kontrak hidup mamie masih diperpanjang. Dan yang ‘menyadarkan’ mamie adalah sebuah buku yang sudah lecek minta ampun dan itupun mamie dapatkan secara gak sengaja dan entah siapa yang beli, mungkin aja salah satu dari kakak2 ku. Dengan bau yang apek dari buku itu mamie terus menerus membaca.. berulang-ulang… hingga membangkitkan gairah hidup mamie. Buku itu bejudul.. ‘Berpikir dan Berjiwa Besar’
Memang ternyata bukan persoalan atau keadaan yang membuat kita terpuruk, tapi cara berpikir kita yang cenderung kerdil dan mengakibatkan jiwa kita ikut kerdil.
Kekerdilan membuat kita ‘menciut’ merasa (merasa loh!) hidup kita jadi gak berarti sama sekali.

Akhirnya self confidence itu timbul dengan sendirinya (mungkin dah direcokin dengan NLP, neuro linguistik programming, dari buku itu) makan jadi enak, tidur jadi nyenyak dan ketemu orang … ayoooo … siapa takut.

Yah.. mudah2an penghargaan terhadap hidup ini bisa kita terapkan bersama2. Sayang khan.. dikasih kesempatan hidup itu susah loh (coba aja pikir dari beratus2 juta sperm yang berhasil cuma 1) trus .. kenapa harus kita sia sia khan.. bahkan kita hilangkan???
Think beautifully, life will be beautiful. Worth your life, value it.. coz there’s no another chance.. setiap detik..setiap menit… nikmati hidup mu…

Gak salah kalo Bonjovi (bukan endy lho) ngomong ini di lirik lagunya,
It’s my life, it’s now or never
I ain’t gonna live forever
I just wanna live while I am alive

Coba aja di denger2 pasti membangkitkan semangat.. NLP bow..hehehe
Keep it alive inside….!!!

>Poligami.. oh.. poligami!!

>Heboh Poligami… heboh selingkuh….

Heh.. terus terang mamie sampai malah berpikir ternyata kita-kita nih orang indonesia suka yang Hot…hot… gosssip gosssip. Kenapa yach???!! Even presiden kita harus ngasih pidato buat meredam hal ini. Wuahhh… kowaii desho.

Mamie tuh hubungkan pada kegiatan di kerjaan, semakin banyak waktu luang kita kita maka semakin banyak waktu untuk yang memungkinkan untuk gos..gos..gossip. Mungkin sekarang juga sama, ibu-ibu (yang kebetulan merasa menjadi ‘korban’ dengan poligami ini), setiap kali bertemu itu saja yang jadi bahan. Mungkin banyaknya waktu luang yang dimiliki.. wah harusnya bisa dimanfaatkan tuh.Bahkan gara-gara issue ini banyak suami suami yang ‘kegerahan’ dengan bertambah tinggi nya tingkat prosedur waskat (pengawasan melekat) dari istrinya.

Tapi dengan isu ini sebenarnya yang diuntungkan sih banyak juga, misalnya saluran tv (utamanya yang infotainment), perusahaan jasa telekomunikasi (krn intensitas menghubungi pasangan semakin tinggi), barang2 konsumtif yang digunakan untuk mempercantik diri (shopping.. bow shopping..), malahan mungkin dokter ahli kecantikan juga ketiban rezki.. 良かったね

Kalo dipikir2 siapa sih yang mau dipoligami, pasti semua wanita ngejawab ‘gak mau’. Tetapi apa bila itu terjadi mampu kah kita menolaknya? Yah harusnya ini yang menjadi bahan gossip tapi bukan untuk diperbincangkan dengan orang lain.. tapi dengan DIRI SENDIRI..
Harusnya mamie sadar bahwa mamie nih diciptakan dah penuh perencanaan sama si Boss. Saat sekarang mamie punya suami dan punya anak 3 dsb etc. Harusnya mamie sadar bahwa apapun yang terjadi dulu, sekarang dan akan datang itu sudah digariskan sama si Boss. Lalu kenapa harus berontak dengan keadaan? trus bagaimana dengan usaha?! wah balik lagi deh.. emang penyadaran untuk berusaha itu dari siapa sih.. dari mamie? … trus mamie ini dari mana? … ???

Jadi ngapain susah2, (walaupun mungkin nantinya akan berat) toh.. apapun hasilnya penyelesaian terhadap suatu masalah sebenarnya sudah disiapkan.. dengan atau tanpa kita sadari. Be yourself..dan makaseru.. berserah kepada si Boss yang dah nentuin jalan kita.. baik ato buruk menurut kita ..yang pasti si Boss maha Baik.. trust Him…

>Be Yourself….!!!

>Ada teman mamie yang nelpon, minta info mengenai lamaran kerja. Katanya ‘Mamie.. gak apa2 yah kalo aku masukin lamaran ke …..???’. Otak mamie otomatis bekerja menanggapi pertanyaan itu. Bukan masalah jawaban yang harus mamie utarakan, justru karena kenapa harus bertanya seperti itu.

Kadang kita-kita ragu sama diri sendiri, apa lagi kalo dah pernah gagal. Tetapi itu bukan berarti kita gak punya apa2 kan!. Mamie yakin, setiap orang punya kelebihan cuma sayangnya kita kadang tidak menyadarinya. Bukan maksud untuk membuat kita jadi sombong, tapi sekedar untuk menambah kepercayaan diri.

Dengan alasan pernah gagal, kita kadang ragu untuk memulai lagi. Bagi mamie bukan karena kita bisa atau tidak, pintar atau tidak. Tapi masalah supply and demand aja.. masalah jodoh. Demikian halnya dengan pekerjaan. Coba aja pikir misalnya mamie bisanya di IT trus yang dibutuhkan orang accounting. Biar sejago apapun mamie dibidang itu pasti gak ke terima.

Jadi mamie sarankan, dan mudah2an berbuah baik. Kirim aja lamaran ke perusahaan2 yang ‘match’ dengan kebutuhannya. Kemungkinan berhasil pasti lebih banyak. Dan jangan berpikir bahwa kita tuh melamar kerjaan karena kita yang membutuhkan bahkan ada kesan ‘mengemis’ aduh mudah2an gak. Harusnya itu balance.. aku beri.. perusahaan nerima, perusahaan beri… aku terima. Gitu khan mestinya!!

Yah, kadang susah jadi diri sendiri. Kelebihan pun kadang ragu untuk kita akui apa lagi kekurangan. Yah mudah2an mamie bisa mengatasi itu. Be myself aja.. ada lebihnya yah?? silahkan.. ada kurangnya yah?? silahkan…

Mamie yakin karena yang namanya jodoh dah diatur, makanya yang ada hubungannya sama itu mamie gak mau mikir lagi. Yang mamie pikir adalah gimana bisa jadi orang yang lebih bermanfaat itu aja. Biar kontrak ‘hidup’ nya masih bisa diperpanjang oleh BOSS. Be yourself … Be useful….

頑張ります

Bush.. masuk neraka!!!

Heboh.. kedatangan presiden Amerika ini ‘disambut’ banget oleh masyarakat Indonesia. Caranya unik lagi pake yell yell anti amerika, pakai bakar-bakar  (mending juga barbecue hihihi) pake acara theatrical bahkan sampai ada yang gelar pengadilan yang menghadirkan Bush sebagai terdakwa in absencia. Dan ‘pengadilan’ itu digelar di Padang yang notabene gak punya hubungan ‘silsilah’ sama si Bush. Yang menarik justru dalam proses peradilan itu Bush divonis MASUK NERAKA. Takut….!!!!

Heh.. mamie cuma kepikiran, kita nih manusia masih juga mau ‘menyamai’ Tuhan. Bukankah nenek moyang kita Nabi Adam dah diusir dari ‘surga’ karena ingin ‘seperti’ Tuhan??? Sekarang dengan terbuka dan bangga malah mau menjadi hakim dan membuat Neraka sebagai hukuman. Whuaaaaaaaaahhh….
Mamie tuh pada awalnya berpikir … pengadilan itu paling2 sama dengan pengadilan ‘manusia’ yah.. hukuman seumur hidup lah atau paling jelek hukuman mati. Hah?? masuk neraka.. mati aku.

Mamie ini merasa sudah terusir dari ‘surga’ karena terlalu banyak tahu. Tahu yang benar dan yang salah, padahal itu ‘milik’ Tuhan. Baru tahu aja sudah gak dapat kapling di surga gimana kalo menvonis..nauzubillah..

Kadang, kita memaksa diri ‘terkesan’ baik. Mungkin alasannya karena ‘job des’ orang bertambah. Semua orang menilai bahkan menghakimi, gimana Tuhan gak murka ama kita.
Malah kadang dengan ‘santai’nya kita menceritakan ke burukan orang lain padahal dengan itu gak akan pernah membuat kita lebih baik dari orang itu. Atau.. mungkinkah itu salah satu usaha untuk ‘mengaburkan’ keburukan kita??? bisa jadi…
Ya Allah ampuni hambaMu ini.

Mamie mau apa adanya saja ah..gak mau repot!!, dan mamie ingat Ustadz Agung pernah bicara saat memberikan ceramah agama, bahwa Manusia itu sempurna karena memiliki kelebihan dan kekurangan. Ying-yang.. Balance.. Harmony…. Mamie gak mau lepas dari itu. dan biarlah Yang BerHak yang menilai dan mengadili. dan mudah-mudahan mamie gak ngambil ‘kerjaan’ itu.. Nih aja kerjaan kantor dan rumah gak ada habis nya… mamie ganbareee!!!!!

>Puas…???

>Apa yah arti kepuasan itu? terus batasannya apa sih? Kalo dipikir2 pasti jawabannya gak ketemu deh.

Kemarin mamie pengen banget punya mobil. Bisa jalan sendiri gak ngerepotin orang, gak tergantung sama orang. Akhirnya dengan dasar ‘keinginan’ itu mamie berusaha membeli walaupun itu pake bantuan dari bank. Tapi begitu punya mobil apakah mamie puas?
jawabannya bukan ‘belum’ tetapi ‘tidak’.

Mamie yang setiap harinya ‘numpang’ sama kak Husbah untuk bisa ke kantor bersama2 ngapain bawa mobil lagi, mubazir… 1 orang 1 mobil. Kesimpulannya mamie hanya bisa pake saat weekend.

Baru menyadari bahwa untuk ‘mengadakan’ sesuatu perlu ‘analisa’ yang bener2 tajam.
Dari segi ‘kebutuhan’ apakah bener2 bermanfaat untuk kita?
Atau sekedar supaya dikategorikan ke kelompok strata tertentu
Wah… gak deh..

Mamie memilih jadi PENIKMAT aja bukan sebagai PENGUMPUL
Mamie ingin menikmati hidup ini apa adanya…
yang nikmat bagi mamie…
Bisa makan ikan bakar.. tapi bakar sendiri… hm barbecue…oishiii…
Punya rumah kecil sederhana..tapi halaman luas.. ada kolam ikan punya air pancuran dari bambu…
Kendaraan.. wah gak deh.. belum saatnya dibutuhkan.. (thanks to kak husba)
nanti mamie gonta-ganti mobil aja.. kadang naik taxi, kadang naik pete-pete.. omoshiroii desho

Yah… next time mamie harus lebih ‘diam’ dalam menentukan sesuatu
kali ini cuma cobaan, dicoba tuk ngerasain.. ending2nya..nyaman atau kagak
kembali ke pribadi masing2

Puas mamie? いいえ、わかりません
by the way.. ada yang mau beli mobil punya mamie gak… 😉

>Siaappp…. Gerak!!!!

>Seorang sohib mamie sharing mengenai ‘perasaan’ nya karena sebentar lagi akan menempuh hidup baru. Hm.. hidup baru.. kedengaran seperti terlahir kembali dan kali ini kelahiran itu bisa kita ‘pilih’. Gak seperti ketika kita dilahirkan oleh bunda kita, wah pokoknya gak boleh protes, pokoknya terima saja!!!. Nah giliran kita diberi kesempatan untuk ‘hidup baru’ dengan berbagai keleluasaan yang diberikan untuk memilih bisa jadi kita akan ragu akan bagaimanakah hidupku nantinya?
Berbagai pertimbangan pasti ‘hinggap’ di kepala dan dada, yah logika yah rasa semuanya ditimbang. Berat yang mana yang baik ataukah yang buruknya. Saat itu pastilah yang namanya kebimbangan akan nimbrung. Tetapi apa pun hasilnya sebenarnya tergantung dari pribadi itu sendiri karena ‘timbangan’ yang dipakai tiap pribadi pasti lah berbeda. Gak perlu ke badan meterologi (bukan meteorologi lho) untuk di adjust, gak ada standard pokoknya.
Tapi akhirnya mamie mikir sebenarnya kalo mau disederhanain juga memungkinkan (easy to say.. at least have something in my mind)
Segala keputusan punya resiko, bagaimana menghadapi resiko itu? jawabannya cuma 1 harus SIAP!!
Jika ingin memiliki.. maka bersiaplah untuk kehilangan
Jika ingin bahagia.. maka bersiaplah untuk sedih
Jika ingin kaya.. bersiaplah untuk miskin (resiko business nih)
Jika ingin hidup.. bersiaplah untuk mati!
That’s it
SIAP.. GET READY.. untuk semua kenyataan yang akan terjadi.
Welcome New Life
Welcome to the harmony….

>Nggak Bisa Tahan Susu

>Amdan, anakku yang paling bungsu (yakin nih?) usianya baru 4 tahun November ini. Tapi kecakapannya tuh bagi aku lebih dari usianya. Bahkan aku pernah salah mengingat usianya dikarenakan ke’dewasaan’nya. Tetapi tetap saja dia sebagai anak2 umumnya yang polos.
Kemarin saat puasa semua orang yang bertemu dengan dia dan kali ungkapan ini dah jadi ‘ritual’ ketika bertemu. ‘Amdan puasa yah?’ trus dijawab, “nggak, gak bisa tahan susu”. Sampai saat ini kalo ingat itu aku kadang senyum-senyum sendiri. Dengan menjawab apa adanya, dia gak peduli akan pendapat orang terhadapnya. Nggak perlu Ja-im. Pokoknya nggak bisa kalo nggak minum susu titik.
Lain lagi seorang teman yang ‘bela-belain’ menjelaskan bahwa dia nggak puasa karena alasan kesehatan. Lagian, emang itu punya pengaruh buatku? Harusnya gak khan. Namanya juga itu ibadah, berarti urusan masing-masing orang, masing-masing pribadi, bener gak??!
Tapi lihat deh fenomena sekarang, semua pengen dikemas ‘cantik’ bahkan pribadi pun demikian, hanya untuk mendapat ‘pengakuan’ dari orang lain sebagai orang yang baik, soleh, dll, dsb. Kejujuran sekarang sudah jadi barang yang sulit ditemukan, harusnya mahal tuh.
Pernah mamie ngobrol sama seorang teman mengenai ‘kejujuran’. Katanya sih kalo mau belajar mengenai kejujuran itu kuncinya adalah jujur sama diri sendiri. How? Simple aja sih katanya, misalnya kalo rasa lapar timbul yah makan, kalo ngantuk yah tidur, coba lihat efek yang ditimbulkan jika kita gak jujur sama diri, sudah di’ingatin’ sama rasa lapar, masih aja cuek akhirnya sakit maag menyerang. Gila, efek gak jujur itu ternyata fatal yah! Gimana kalo gak jujur sama orang lain? Apa lagi sama si Boss? Waduh gak bisa ngebayangin. Mamie jadinya pengen seperti Amdan aja, gak harus ja-im, polos, jujur.. bener-bener … memang mamie masih harus banyak belajar… even dari Amdan.

>Buatlah satu kebaikan pada hari ini

>Aku kemarin nonton acara bincang-bincang punya Oprah di Metro TV, Oprah memang punya ‘something’ yang bikin orang bisa denger dia, bisa liat dia, dan menyimak apa yang dia katakan. That’s the gift. Aku sih mikir aku bisa nggak yah seperti dia, secara fisik nggak terlalu menarik namun daya tarik lain pada dirinya merontokkan semua teori tentang kecantikan. Hm.. but I don’t want to talk about beauty for today. Aku ingat di acara bincang2 itu Oprah menghadirkan paduan suara yang lagunya menganjurkan untuk berbuat satu kebaikan pada setiap hari, sampai punya baju kaos lagi… hebat!!. Orang sana kalau ingin mempromosikan sesuatu nggak tanggung2 sangat total sehingga hasilnya keliatan maksimal dan dari hati yang paling dalam. Dan ketulusan itu terlihat jelas sama aku.
‘Buatlah satu kebaikan pada hari ini’. kata2 ini simple tapi punya arti yang dalam bagi aku. Selama ini aku nggak pernah ‘pay attention’ sama yang namanya kebaikan. Apalagi yang aku lakukan ke orang lain. Karena aku selalu berpikir kalo aku ingat tentang kebaikan ku berarti aku menghitung kebaikan tersebut. Tapi aku pun punya keyakinan setelah menonton acara tersebut, bahwa membuat ‘satu’ kebaikan pada hari ini bukan ada maksud untuk hitung2an apa lagi minta balasan. Yang malah timbul dalam benakku.. apakah sudah ‘susah’ bagi kita untuk berbuat baik sehingga kita dianjurkan cuma berbuat ‘satu’ kebaikan saja?.
Kehidupan sekarang memang aneh.. fenomena yang tampak adalah orang-orang hanya berpikir tentang dirinya sendiri tentang kepentingannya, semua jadi egois… bahkan segala hal yang nampak sebagai ‘kebaikan’ pun ending-endingnya untuk ‘kepentingan’ sendiri. Sudah butakah mata hati kita sehingga untuk kebaikan saja harus menunggu ‘anjuran’. Aku bukannya sok suci tapi apa yang aku tulis ini juga untuk mengingatkan ‘diriku’ yang kadang egois dan melupakan bahkan meniadakan kebaikan yang mungkin saja masih mengendap dalam hati kecil ini. Hanya karena ditutupi oleh berbagai macam pertimbangan yang membuat niat ini terasa sulit untuk diwujudkan. Kasihan si ‘nurani’ sekarang2 pasti dia merasa terkungkung nggak bisa beraktualisasi, berimprovisasi, dikarenakan tuntutan kehidupan yang akhirnya mengesampingkan dia hingga ke pojok tersudut dalam kegelapan dan nggak bisa bikin apa apa. Gimana bikin dia mau muncul lagi yah? Apakah dengan iklan komersial yang dibuat di acara tv itu, apakah dengan segala kegiatan keagamaan yang dilakoni dan cenderung terkesan ritual aja, atau apakah kita perlu merenung, duduk diam dan bertanya pada diri sendiri ‘apakah aku masih punya nurani’?