Kamu dibenci, biarkan

Saya tidak pernah tahu, dan hal ini mungkin terjadi juga kepada yang lain. Seseorang bahkan sekelompok orang yang tidak suka dengan keberadaan kita, sikap kita bahkan perkataan kita.

Ini terjadi di lingkungan pekerjaan saat ini, memiliki banyak pimpinan juga membingungkan. Untungnya saya cuma berpatokan pada “bekerja untuk perusahaan”. Masih ada beberapa yang merasa harus tetap baik terlihat kepada pimpinan. Bagi saya itu bukan cara yang tepat. Saya lebih suka dengan menjalankan segala kegiatan pekerjaan dengan jujur dan berusaha yang terbaik dan seobyektif mungkin.

Kelihatan baik di depan pimpinan itu memang bisa menjadi tempat yang aman untuk menjaga keberlangsungan kita di perusahaan, apalagi ditambah dengan pimpinan yang “berkuping tipis”. Ini memang hal yang menguntungkan untuk karyawan-karyawan yang menganggap pimpinannya saja sebagai orang yang harus didengar yang lain lewat saja 😉

Tapi saya sulit melakukan itu. Saya suka blak-blakan. Berbicara apa adanya bahkan tidak ragu menyampaikan ide yang kemungkinan membuat pimpinan gak senang. Tetapi untuk kepentingan perusahaan saya selalu berpikir saya harus melakukan itu.

Baru baru ini saya dikaitkan dengan keberadaan saya yang memang melalui “referensi” untuk mendapatkan kesempatan di perusahaan. Sayangnya yang memberi referensi ini tidak begitu akur dengan keluarga lainnya. Apes lah saya dikait-kaitkan dengan keadaan tersebut. Tetapi kembali lagi saya berpikir, saya membuang waktu dan fokus saya jika membuat pendapat-pendapat subyektif ini berkeliaran di lingkungan kerja saya.

Satu satunya cara adalah menunjukan kualitas pekerjaan saja, masalah penilaian itu bukan urusan saya. Karena saya selalu yakin apa yang terjadi dan yang menjadi hak saya adalah memang sudah ditentukan oleh Yang Maha Kuasa.

Ya, keyakinan kita kadang kurang sehingga kita mengandalkan segalanya kepada mahluk. Tidak berarti kita lalai untuk bersikap sopan atau yang sewajarnya. Keyakinan ini pula yang menguatkan hati saya bahwa sebagai mana pun orang bercerita dan berpendapat tentang diri kita, jangan sampai kita “membenarkannya” dengan cara memikirkan atau bahkan menanggapi. Saya memang pribadi yang tak sempurna masih punya kekurangan dan saya harus menerima itu

Tetapi saya selalu mengingat quote tentang padi dan ilalang. Jika ingin memusnahkan ilalang jangan dengan cara ditebas atau dirusak, karena itu dapat membuat tanaman padi pun ada yang ikut tertebas. Tetapi dengan menumbuhkan banyak padi, ilalang itu akan hilang dengan sendirinya.

Jadi, daripada saya mendengarkan atau bahkan terpengaruh dengan pendapat negatif tentang diri saya, mending saya memusatkan perhatian dan meingkatkan semangat kerja sehingga bisa memberi kebaikan bagi orang-orang lain di lingkungan kerja dan ke perusahaan.

Ganbarimasu!

 

87 thoughts on “Kamu dibenci, biarkan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *