Liburan Minim Bermakna Maksi

Kesusahan di bandara Jakarta sudah berlalu, tiba saatnya saya mendapatkan kebahagiaannya. Karena keseimbangan, hidup menjadi sempurna 🙂

Saya masih ingat tahun lalu saya harus menelan rasa kecewa. Pulang ke Makassar dengan tiket yang tidak murah tetapi saya tidak bisa merasakan suasana lebaran yang saya harapkan. Anak-anak saya ternyata berada di Bulukumba bersama abinya. Saya tidak punya keluarga lain yang berlebaran. Akhirnya saya berkunjung ke tantenya anak-anak, tetapi walaupun silaturahmi jalan, suasana tak seperti dulu lagi. Ini yang menyebabkan saya agak mengulur putusan untuk pulang tahun ini.

“Ummi, saya boleh diajak ke waterboom”, suara amdan dari seberang yang membuat saya harus mengatur rencana liburan ke Makassar. Pasti tiket mahal sebelum hari H, dan saya tidak punya kepentingan mendesak juga. Akhirnya saya memilih pulang di tanggal 8 Agustus 2013, hari Idul Fitri.

Beruntung saya juga sudah mulai menempati rumah di Bukit Baruga. Saya tidak bermaksud menyewakan lagi karena saya butuh tempat tinggal jika saya ke Makassar. Selama ini sudah terlalu sering merepotkan saudara saya. Beruntung juga Bugis Waterpark terletak di satu kompleks dengan tempat tinggal saya. Karena hari Jumat tutup, kami akhirnya memutuskan untuk pergi di keesokan harinya.

Depan @ Bugis Waterpark
Depan @ Bugis Waterpark

Hari itu saya menyesal (cuma sesaat tapinya) tidak menjadi nasabah bank BTN. Promonya beli satu gratis satu. Selain itu promo dari bank BNI, beli 3 gratis 1. Karena anak-anak mengajak sepupunya, kami jadinya berlima. Lumayan untuk harga tiket Rp. 125.000/orang.  Melihat mereka bercanda dengan bahagia, sesekali bertengkar antar saudara, adalah moment yang tidak terbeli. Saya menikmatinya dan berharap mereka pun sama.

Saya praktis bersama anak-anak penuh selama 3 hari, kesempatan yang sangat jarang sejak mereka masuk pesantren. Apalagi bulan depan Jihad sudah harus ke Jawa untuk melanjutkan belajarnya di Magetan. Karena waktu yang terbatas, makanya saya memanfaatkan kebersamaan ini dengan maksimal. Sayangnya di Makassar kurang tempat untuk bisa berekreasi dengan santai, sehingga ujung-ujungnya cuma kembali ke Mall, di Gramedia, toko buku favorit anak-anak.

Kualitas memang penting, waktu yang terbatas bisa jadi lebih bermakna. Saya balik ke Jakarta dengan perasaan bahagia, walaupun masih ada keinginan untuk bisa bersama-sama dengan mereka. Tetapi saya ingat pesan orang tua, berhenti selagi ingin. Mungkin saya memang sedang dihentikan untuk keinginan yang berlebih. Saya harus bersyukur, dibanding tahun lalu, libur lebaran kali ini sangat bermakna. Terimakasih untuk semuanya 🙂

9 thoughts on “Liburan Minim Bermakna Maksi

  1. Pingback: slotjili
  2. Pingback: slot88 resmi
  3. Pingback: superkaya88
  4. Pingback: 웹툰 사이트

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *