Nikmat itu Ada Di Mana Saja

Seperti tahun lalu, lebaran kali ini bakal sepi. Saya tidak akan bisa berbalik ke masa lalu. Malam takbiran yang sibuk dengan bersih-bersih rumah, atau masak lauk untuk hari raya. Saya tidak lagi merasakan kasipnya waktu, karena terlalu banyak yang harus dilakukan. Lebaran tahun ini saya di kosan, sendiri. Saya memang tidak berharap banyak. Keluarga semuanya non-muslim. Anak-anak saya biarkan memilih suasana lebaran yang lebih ramai di keluarga abinya. Mereka punya hak untuk itu.

Sendirian tidak membuat saya sedih. Saya lebih banyak merenung. Sama ketika saya menikmati sahur dan buka puasa sederhana, dengan teh manis dan roti dan kurma. Semua terasa lebih bermakna. Saya paham, ini latihan saya untuk sendiri, karena nantinya kita pun akan sendiri-sendiri.

 

masjid-vector

 

Kebahagiaan teman-teman yang diungkapkan di media sosial membuat saya terhibur. Saya bisa merasakannya tanpa harus berada di sana. Menu makanan khas sudah disebutkan di mana mana, sempat menyentil rasa sedih. Tetapi itu cuma sementara. Jangan bersedih, jika memang yakin Allah bersama kita. Nikmatnya tak akan habis-habisnya kita rasakan. Benar saja. Tidak berapa lama saya mendapat telpon dari teman  sekantor. Dia bermaksud datang dan membawakan makanan khas lebaran untuk saya. Bagaimana saya tidak bersyukur?

Lambung saya tidak besar. Baru buka puasa saja sudah terasa kenyangnya. Niat yang datang dari sahabat membuat saya merasakan kesyukuran atas kasih sayang Allah. Kita saja yang kadang membatasi diri. Makan harus ini, lebaran harus dengan itu dan sebagainya. Pembatasan yang membuat kita kadang lupa untuk mensyukuri yang ada pada kita sekarang.

Mohon maaf lahir dan bathin, semua kesalahan dan kekhilafan semata-mata karena saya masih terbentuk dari darah dan daging.

Selamat hari Lebaran, Taqobbalallahu Minna wa Minkum [Semoga Allah menerima amalku dan amal kalian]

Semoga setiap waktu yang terlewatkan memberikan kita pemahaman dan mendewasakan kita dalam hal iman dan taqwa

 

 

9 thoughts on “Nikmat itu Ada Di Mana Saja

  1. Pingback: Arcade Game

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *