Mau murah siap susah

Kebiasaan kalau beli apapun pasti kita berharap dapat murah. Begitu pun saat saya belanja tiket. Milih-milih untuk harga yang paling ekonomis. Apalagi kalau itu biaya sendiri, untuk pulang kampung.

Baru-baru ini saya membeli tiket dari Makassar ke Jakarta dengan harga 500.000. Harga yang pantas menurutku, cuma yg tidak pas adalah waktunya. Berangkat jam 23.35 tiba pukul 00.05, itupun di atas kertas.
Nyatanya saya tiba 00.35. Belum lagi kali ini saya bawa bagasi, jadilah saya keluar dari terminal sekitar jam 1 pagi.

Sudah pasti Bus Damri yang biasa saya tumpangi sudah tidak beroperasi lagi. Saya memang merencanakan akan naik taxi saja, tetapi rupanya tidak semudah itu. Begitu saya keluar antrian penumpang yang ingin menggunakan taxi juga banyak ternyata. Sementara taxi yang tersedia cuma satu per satu datangnya.

Saya mencoba ke tempat taxi menurunkan penumpang yang ingin berangkat. Setelah bertanya ke beberapa sopir, mereka milih-milih rute dan bahkan ada yang nawarin Rp. 180.000,- sampai di kuningan. Its crazy! Saya paling tidak senang orang memanfaatkan kesempatan “memeras” orang yang sedang membutuhkan.

Saya akhirna balik ke counter resmi taksinya, yah tidak ada jalan lain, saya harus menunggu antrian ke 7 dari taxi yang kata petugasnya, entah datangnya kapan.

Sudah hampir jam 2 pagi dan saya masih di bandara menunggu dengan ketidak pastian.

Pelajaran mahal, saya tidak akan berpikir lagi untuk membeli tiket yang selisih hanya sekitar 100san ribu dan bisa naik bus damri dan masih ramai.
Mau murah malah jadi susah..

Besok.. eh hari ini hari kerja, bakal bangun jam berapa nih…

4 thoughts on “Mau murah siap susah”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *